Naik Peringkat Dua Dunia, Brasil Laporkan 20.000 Kematian Covid-19

Brasil peringkat kedua

topmetro.news – Brasil menggeser Rusia sebagai negara dengan jumlah kasus tertinggi di dunia peringkat kedua global setelah laporan kasus infeksi dan kematian terbaru Covid-19, menurut situs woldometer.info pada Sabtu (23/5/2020), pukul 07.00 WIB.

Angka kematian di Brasil juga telah melampaui 20.000 orang per Kamis (21/5/2020) dan memiliki 310.087 kasus terkonfirmasi. Dengan kenaikan lebih dari 18.500 orang dalam kurun satu hari.

Angka positif dan kematian karena Covid-19 di Brasil tampaknya jauh lebih tinggi tapi otoritas setempat tidak melakukan pengujian secara luas. Brasil juga mengalami kematian lebih banyak orang muda dibandingkan negara lain. Ini adalah tren yang sebagian didorong oleh demografi negara itu dengan populasi keseluruhan adalah anak-anak muda, sekaligus kemiskinan dan kebutuhan untuk tetap bekerja.

Negara Amerika Selatan dengan populasi 210 juta itu menjadi titik panas terbaru dari pandemi Covid-19. Situasi itu didorong langkah Presiden Jair Bolsonaro yang menentang keras pembatasan sosial karena merusak ekonomi.

Beberapa pakar menyalahkan kebijakan pemerintah yang terpecah belah. Perintah tinggal di rumah disampaikan oleh negara bagian dan lokal. Tapi pemerintah federal, yaitu Bolsonaro, selalu menentangnya.

BACA | Inilah Daftar Orang Terkaya, Hartanya Banyak Digerogoti Corona

Gelombang Kedua Covid-19

Selain soal naiknya Brasil jadi peringkat kedua soal, berita Covid-19 juga munvul dari Amerika Serikat. Dimana Presiden Donald Trump mengatakan, tak akan mengunci (lockdown) negaranya meski ada gelombang kedua wabah Covid-19. Seluruh negara bagian AS kini telah membuka kembali kegiatan bisnis, termasuk New York yang menjadi episentrum Covid-19 di AS.

Trump mengatakan, Virus Corona tak akan hilang, namun AS siap memadamkan penyebarannya. Sekalipun banyak ahli yang memperkirakan gelombang kedua wabah Covid-19 akan terjadi pada musim gugur bahkan melewati musim dingin, Trump berkeyakinan AS tak perlu dikunci seperti gelombang pertama wabah Covid-19.

AS telah menerapkan lockdown untuk menghentikan penyebaran Covid-19 selama enam minggu. Dan mulai membuka kegiatan bisnis di sejumlah negara bagian per 1 Mei 2020.

Namun New York dan Washington baru mulai membuka kegiatan bisnis pada pekan ini. Sehingga 50 negara bagian AS kini telah siap beroperasi seperti biasa.

Saat melakukan kunjungan di pabrik Ford, di Michigan, Kamis (22/5), Trump mengatakan bisnis AS akan kembali bangkit, setelah terpukul oleh dampak wabah Covid-19. Meskipun ada ketakutan gelombang kedua wabah tersebut, Trump menegaskan dia tak pernah berpikir untuk menutup kembali AS.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment